Skala peta/citra merupakan
perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya yang dinyatakan dengan angka
atau garis atau gabungan keduanya. Makin kecil skala suatu peta, maka semakin
banyak generalisasi yang perlu dilakukan terhadap peta tersebut dan peta/citra
skala besar sudah tidak terpakai lagi. Hubungan antara skala peta/citra
dan tingkat kerincian informasi yang diperoleh adalah bahwa semakin besar
skalanya maka semakin rinci informasi yang bisa diperoleh. Skala peta akan
mengendalikan tingkat kerincian ketersediaan informasi dasar. Sebagai contoh,
peta geologi dapat dibagi menjadi empat jenis (modifikasi dari Barnes, 1981 dan
Peters, 1986), yaitu:
- Peta tinjau (reconnaissance): dibuat untuk mengetahui sebanyak mungkin geologi sesuatu daerah yang belum dikenali dengan waktu cepat. Peta tersebut biasanya dibuat berskala 1:25.000–1:50.000 kadang lebih kecil lagi.
- Peta geologi detil: peta geologi berskala besar, umumnya disusun atau mengacu berdasarkan data peta tinjau atau peta geologi regional dan menggunakan satuan tak resmi, yaitu satuan batuan. Skala-skala peta ini berkisar antara 1:10.000 hingga 1:5.000. Peta-peta ini biasanya dibuat untuk menyelidiki sesuatu masalah geologi yang khusus atau tujuan keekonomian seperti penyelidikan bahan galian.
- Peta khusus: berskala besar yang dibuat secara terperinci pada daerah terbatas untuk merekam sifat-sifat khusus geologi. Umumnya peta khusus dibuat untuk tujuan ekonomi, seperti peta daerah peta sebaran lapisan batubara atau bahan galian, peta geologi bawah permukaan, peta geofisika dan geokimia rinci. Umumnya berskala 1:500 hingga 1:2.000.
- Peta geologi regional: secara resmi dikeluarkan oleh P3G berskala 1:100.000 dan menggunakan satuan resmi, yaitu formasi. Umumnya peta geologi regional dibuat dibantu oleh fotogeologi secara bersistem, kadang disertai data hasil geokimia, geofisika dan pembor.
Berikut merupakan Resolusi
dari masing-masing skala untuk produk perencanaan.
0 komentar:
Posting Komentar